Wisata tidak akan lepas dari kehidupan orang-orang dari zaman lampau, mengingat wisata merupakan suatu hal yang dapat me restart pikiran yang penat dari padatnya rutinitas atau kegiatan sehari-hari.
Wisata dapat dilakukan dengan berbagai cara, ada yang memilih untuk pergi ke taman, pantai, melakukan kegiatan yang menguji adrenaline, atau melakukan wisata kecil dengan jalan-jalan di sekitaran tempat tinggal misalnya, berbeda orang berbeda pula cara mereka mengartikan apa wisata itu. Yang terpenting adalah mereka menikmatinya dan menjadikan wisata sebagai cara untuk membuat bahagia 🙂
Berbicara tentang wisata, usaha satu ini memang sangat menggiurkan dan sangat menguntungkan berbagai belah pihak, mengingat wisata merupakan salah satu bidang jasa yang hanya memerlukan pemasaran tim yang bagus dan meluas, hal ini sudah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan penghasilan dari tempat wisata tersebut.
Well, di masa pandemi ini, mengakibatkan penurunan jumlah angka pengunjung di tempat-tampat umum di karenakan anjuran pemerintah yang mengharuskan semua orang untuk melakukan aktivitas di rumah seperti bekerja, beribadah, belajar. Memang sulit untuk menerapkan segala aktivitas yang sudah dijalankan bertahun-tahun di luar rumah namun karena adanya wabah ini semuanya harus memutar otak agar bisa menjalankan semuanya seperti biasa.
Berkaitan dengan wisata, pandemi memberikan efek yang sangat besar terhadap sektor ini, dunia wisata terhenti sesaat karena berkurangnya minat pengunjung untuk datang dan menghabiskan waktu di tempat yang sangat diminati ini.
Semua orang yang terlibat dalam sektor ini pun harus mengalami krisis pendapatan, yakni berkurangnya pendapatan perbulan, bahkan harus kehilangan pekerjaan yang sudah menjadi mata pencaharian mereka selama ini.
Banyak yang berpendapat bahwa sektor pariwisata ini kurang mendapatkan perhatian pemerintah, padaha dunia wisata adalah sumber penghasilan terbesar kedua untuk Negara. No one to be blame,akan tetapi para hospitality persons harus menjerit menghadapi situasi seperti sekarang ini.
Penghasilan dari dunia perhotelan, penerbangan, tempat makan, dan tempat hiburan sangat tergantung pada banyaknya pengunjung dan menikmati pelayanan yang diberikan, namun dengan adanya wabah ini semuanya menjadi babak belur.
Siapa yang akan disalahkan mengenai hal ini? Aparat pemerintah? Para pelaku sektor wisata-kah? Atau dunia yang sedang beristirahat, sedang memberikan waktu untuk berisitirahat dari lelahnya bekerja selama ini?
Nobody knows, yang terpenting sekarang adalah menjalani hidup sebaik mungkin, mencari peluang dari bidang apapun untuk menyambung hidup, mencari penghasilan yang halal agar keluarga tidak kelaparan, menggunakan kemampuan terpendam selama ini yang tidak pernah digunakan, memanfaatkan waktu luang yang ada untuk re-targetting tentang hal yang sudah dilakukan selama ini apakah sesuai jalan pikiran atau hanya mengambil kesempatan yang lewat?