Pertandingan Sepak Bola selalu menjadi pertandingan yang menarik banyak orang untuk menonton dan mendukung. Hal ini bisa dilihat dari animo pendukung yang bisa memenuhi stadiun tempat bertanding untuk mendukung tim kebanggan.
Meskipun hal ini bisa dikatakan suatu hal yang lumrah dan wajar, namun adakalanya terjadi sesuatu yang tidak seharusnya terjadi antara penggemar tim Sepak Bola. Orang-orang yang menyukai suatu tim Sepak Bola ini, bisa kita sebut suporter.
Kata ini jika disubjektifnya akan digambarkan sebagai sekelompok orang yang menyukai sebuah tim Sepak Bola secara fanatik, ada juga yang mengatakan bahwa mereka adalah sekelompok pemuda daerah yang mendukung tim dari daerahnya bermain.
Sudut pandang ini tidak bisa dikatakan benar atau salah, karena beberapa orang bahkan mendukung dua tim kesebelasan. Namun, berita tentang kerusuhan antar suporter, hingga penganiyaan tidak jarang terjadi.
Bisa dikatakan, hal ini sering terjadi apalagi jika pertandingan sedang menandingkan dua tim yang bisa dikatakan sebagai rival. Suasana mencekam, hingga korban jiwa membuat dunia suporter sepak bola semakin suram. Tidak pandang tempat dan suasana, kerusuhan semacam ini sering terjadi.
Kerusuhan yang terjadi tidak sekali dua kali membuat masyarakat di sekitar stadiun terkadang geram, bahkan pengelola stadiun akan dengan senang hati memberi jarak antar suporter agar tidak terjadi kerusuhan.
Suporter yang rata-rata berusia remaja tanggung membuat masyarakat semakin was-was. Remaja yang dikenal memiliki emosi yang labil dan susah dikendalikan membuat remaja menjadi mudah tersulut dan terpancing emosi, sehingga bisa dikatakan bahwa kerusuhan kadang bukan hanya disebabkan oleh kekalahan tim yang dielu-elukan, namun juga karena singgungan tubuh yang tidak sengaja.
Ada juga yang dikarenakan dendam kesumat karena anggota suporter yang pernah dikeroyok suporter tim lain. Banyak faktor yang menyebabkan suporter berbuat demikian, bahkan meskipun pemain tim yang mereka dukung sama sekali tidak memiliki kebencian terhadap tim lawan.
Bisa dikatakan, pemain justru merasa damai dan tetap bermain sportif di lapangan, sedangkan suporter bisa terpancing emosi sebab tidak menerima kekalahan.
Kehadiran suporter tidak sepenuhnya menjadi gambaran jelek dunia sepak bola, suporter juga menjadi salah satu faktor keberhasilan sebuah tim dalam pertandingan. Dukungan dan teriakan semangat dari suporter akan membuat pemain di lapangan semakin semangat untuk mencetak gol atau menggiring bola.
Selain itu, suporter juga menjadi salah satu tanda bahwa tim yang bermain mewakili suatu daerah didukung oleh orang-orang dari daerah tersebut, baik hasilnya menang atau kalah. Kerusuhan yang terjadi hanyalah perbuatan oknum yang emosinya belum stabil, sisanya bisa dikatakan tetap menonton pertandingan dengan normal hingga selesai dan memberi dukungan sepenuh jiwa.